By : GBI Sinona

COOL (Community Of Love)


Tag : ,

Dosa adalah Dosa

By : GBI Sinona


Ada satu kisah nyata. Dua orang lelaki yang mengaku sebagai homoseksual tinggal di satu apartemen. Ketika gempa beberapa bulan lalu melanda kota Jakarta, seluruh penduduk apartemen berlarian menuruni tangga apartemen dan berkumpul di jalanan. Kemudian, keluarlah pernyataan ini dari salah satu “pasangan” tersebut, “Tadi kita sempat berdoa lho, sambil bergandeng tangan....”

Ada satu lagi kisah nyata. Seorang wanita nekat menikahi suami orang dan sampai sekarang mengaku masih terus berdoa kepada Tuhan agar permasalahan dalam hidupnya cepat berlalu. Dan banyak kisah nyata lain yang menggambarkan betapa manusia sudah tidak mengerti lagi apa arti dosa. Manusia jaman sekarang punya kecenderungan membuat apa yang dinyatakan salah oleh Allah menjadi ”setengah salah” atau bahkan ”benar”!

Jika kita hidup dalam dosa, dosa adalah dosa. Tuhan tidak pernah mengajar manusia untuk kompromi dengan dosa. Di mata Tuhan, warna hitam adalah hitam, putih adalah putih, dan bukan campuran keduanya, abu-abu. Tapi manusia dengan berjuta macam alasan telah membenarkan dirinya sendiri walaupun sudah jelas jika ia mau bercermin lewat Firman Tuhan, sesungguhnya ia sedang hidup dalam dosa. Itu sebabnya, mengapa TUHAN tidak menjawab doa-doa yang dipanjatkan oleh manusia jika ia tidak mau meninggalkan dosanya.

Apakah kita sedang memegang erat dosa? Apakah kita terus menerus kerepotan mencari-cari alasan untuk membuat diri tampak benar, padahal tahu bahwa yang kita lakukan dan hidupi adalah DOSA? Apakah kita selalu merasa jauh dari Tuhan dan menemukan jalan buntu walau mengaku sudah, tetap dan selalu berdoa? Cobalah periksa dengan hati nurani yang murni dan ujilah hidup ini dengan prinsip-prinsip Firman Tuhan, kemungkinan besar ada DOSA yang menghalangi langkah hidup kita!

Dalam 1 Yohanes 1:9 tertulis, ”Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”

TUHAN mau kita semua hidup kudus. IA juga rindu menyucikan kita dari segala kejahatan. Tetapi, keputusan dan pilihan ada di tangan kita sendiri. Maukah kita terbebas dari segala keruwetan hidup akibat tinggal dan menghidupi dosa? Akui, bertobat dan tinggalkan dosa itu, maka Ia yang adalah setia dan adil akan mengampuni kita!

Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. – Yesaya 59:1-2


Sumber: R/hmministry
Tag : ,

Jangan Biarkan Stressmu Jadi Depresi !

By : GBI Sinona


Depresi lebih sering diartikan dengan stres yang berkepanjangan. Tapi ada juga stres yang tidak selamanya berakhir dengan depresi. Menjelaskan hal ini, ahli psikologi Vera Itabiliana mengungkapkan bahwa depresi ada karena perasaan sedih yang mendalam. Tapi kadang peristiwa sedih yang dialami tidak sebanding dengan perasaan sedih tersebut, dan terus-menerus dirasakan sampai melebihi waktu sebenarnya.
Secara umum gejala depresi tampak pada tiga bagian, yaitu gejala fisik, mental, dan sosial.

Gejala Fisik Orang depresi biasanya lebih malas dari kehidupan sehari-hari, susah tidur, malas makan, pikiran kosong, kehilangan motivasi, cepat capek, bahkan gampang sakit.

Gejala Mental Orang depresi lebih cepat marah, sensitif, merasa useless, tidak percaya diri, sering mendramatisir rasa kecewa, dan sering ketakutan akan karma yang akan menimpa mereka karena kesalahan yang diperbuat.

Gejala Sosial Kebanyakan orang depresi akan sering menghindar saat-saat menyenangkan, menjauh dari realistis, malu bertemu orang lain, uring-uringan tanpa alasan, serta tanpa sadar jadi orang yang menyebalkan.

Dan untuk mengatasi rasa depresi yang merugikan diri sendiri yang membawa pengaruh ke orang lain ini, disarankan untuk melakukan berbagai terapi.

Misalnya saja 'Psikoterapi', yaitu lebih menerima perhatian dan saran dari orang lain agar bisa menyesuaikan diri dengan perubahan dalam hidup. Tentu saja hal ini dilakukan dengan cara bertahap untuk bisa menerima tanggung jawab dan tekanan hidup yang dialami. Ada juga 'Terapi Kognitif', yang dilakukan dengan cara mengubah cara pandang negatif dan rasa putus asa.

Yang penting, kita harus menjauhkan diri dari godaan-godaan untuk berpikir pendek. Seperti kata pepatah, We dont know how life bring us later, just hold on..


Sumber: KapanLagi.com
Tag : ,

Apakah Anda Sudah Dewasa ?

By : GBI Sinona

Yang lebih mencerminkan kedewasaan seseorang adalah sikap. Jadi sikap kita mewarnai cara berpikir dan tindakan kita dalam menghadapi hidup ini. Kedewasaan dapat diukur dengan berapa matangnya sikap kita ini dalam menghadapi hidup.
Sudah tentu kedewasaan sangat dipengaruhi oleh :

Pengalaman hidup, jadi orang yang mau belajar dari hidup ini, dari apa yang dialaminya akan lebih mudah dewasa.

Tempaan hidup, kesusahan, penderitaan. Hal ini akan sangat mempercepat atau mematangkan seseorang menjadi lebih dewasa. Kedewasaan bertunas dari jiwa yang telah mengalami tempaan.
Kita dapat belajar dari kisah Yusuf yang dicatat dalam Kejadian 50:15-21. Kita bisa memetik beberapa pelajaran atau ciri kedewasaan seseorang yaitu:

Orang yang dewasa ialah orang yang menghadapi tantangan hidup dan tidak lari menghindarinya.Yusuf dibuang pada usia yang relatif muda sebagai seorang remaja dijadikan budak, difitnah oleh istri majikannya dan dipenjarakan, namun ia menghadapi semuanya itu.

Orang yang dewasa adalah orang yang tidak cepat menyalahkan orang lain termasuk Tuhan atas kemalangan yang dideritanya.
Kemalangan atau penderitaan menjadi ukuran yang sangat baik untuk menilai kedewasaan kita. Kalau kita semuanya cukup, tidak ada masalah, kita hidup dalam kemakmuran, sukar untuk mengukur kedewasaan kita. Yusuf tidak menyalahkan Tuhan sewaktu dia menderita dan setelah bebas dari penjara ia pun tidak menyalahkan saudara-saudaranya.

Orang yang dewasa adalah orang yang tabah dan sabar karena tahu bahwa Tuhan mengatur segalanya untuk kebaikan.Kalau Yusuf membatasi matanya hanya pada apa yang dilihat dan dirasakannya dia akan hanya melihat penderitaannya, betapa malang hidup yang harus dilewatinya. Tapi Yusuf berhasil melebarkan perspektifnya dan melihat semua permasalahan hidupnya dari kaca mata Tuhan bahwa Tuhan mempunyai rencana dan bahwa dia adalah bagian kecil dari rencana Tuhan yang besar. Nah, itulah tanda orang yang dewasa, sabar dan tabah.

Orang yang dewasa ialah orang yang mampu membebaskan diri dari kepahitan hidup ini.Dengan kata lain orang yang dewasa tidak menyimpan dendam dan tidak mengingat-ingat kekurangan orang. Kita lihat contoh Yusuf, Yusuf tidak mendendam, dia malah memilih melihat hidup dari sisi baiknya yakni ia dapat bersama lagi dengan keluarganya. Kenapa Yusuf bisa begitu baik membalas kejahatan dengan kebaikan, sekali lagi adalah dia orang yang mampu membebaskan diri dari kepahitan hidup.
Kalau orang terus memelihara kepahitan hidup dia tidak mungkin dewasa,

karena kepahitan itu akan mewarnai sikapnya dalam mengambil tindakan atau dalam mengeluarkan reaksi sehingga sikapnya itu akan sangat mengotori apa yang dia lakukan.

Orang yang dewasa adalah orang yang tidak menempatkan diri di posisi Tuhan.Dia tidak menganggap dirinya tahu segala hal dan sadar bahwa dia tidak mempunyai hak untuk berbuat semaunya. Jadi orang yang dewasa orang yang tahu batasnya, tahu dirinya. Orang yang juga mengerti batas antara benar dan tidak benar, kehendak Tuhan dan dosa, sehingga dia tidak memasuki daerah yang berdosa yang Tuhan larang.

Orang yang dewasa ialah orang yang melihat fakta apa adanya.
Orang yang dewasa adalah orang yang memikul tanggung jawab atas tindakannya.Yusuf bisa menjadi orang yang sinis dan jahat karena hidup telah begitu menyakitkan dan tidak adil untuknya. Namun Yusuf memilih menjadi pekerja yang baik sewaktu di rumah Potifar, dia menjadi tahanan yang baik tatkala di penjara karena difitnah.


Sumber: telaga.org
Tag : ,

5 Siasat Membalik Kegagalan

By : GBI Sinona


“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (Yakobus 1:12)

Ada saat semua orang di dunia mengalami kegagalan. Bahkan orang-orang yang paling sukses pun mengalami masa-masa sulit. Perbedaan antara orang sukses dan gagal adalah ketika orang sukses mengalami kegagalan, mereka menggunakan hal itu sebagai pelajaran untuk memperbaiki diri. Gunakan tips berikut untuk menggunakan kegagalan Anda menjadi batu loncatan bagi kesuksesan. Praktikkanlah prinsip-prinsip di bawah ini, dan jangan pernah lagi takut gagal!

MOTIVASI UNTUK MENJADI LEBIH BAIK
Gunakanlah kegagalan sebagai motivasi untuk memperbaiki diri. Katakan: “Saya akan berhasil walau bagaimanapun keadaannya dan apapun yang terjadi!” Pikirkan: “Masa krisis adalah masa persiapan bagi masa sukses.” Hei dengar! Saya percaya saat ini Tuhan sedang berbicara pada Anda…Aku ini, Tuhan, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau” (Yesaya 41:13)

MENCARI ARAH HIDUP YANG TEPAT
Bakat dan minat dapat menjadi landasan yang tepat untuk mengejar impian kita. Pastinya, ada hal terbaik yang dapat dilakukan setiap orang dalam hidupnya.
Oleh karena itu, kenalilah ‘Sumber pertolongan’ Anda, Tuhan Yesus! Ia mengangkat kita dari lumpur rawa. Menempatkan kaki kita di atas bukit batu. Ia menetapkan langkah-langkah kita (Mzm. 40:3). Ia telah berjanji bahwa apa saja yang Anda lakukan pasti berhasil. Kuasa Tuhanlah yang akan membawa Anda menuju keberhasilan!

PIKIRKAN KEMUNGKINAN TERBURUK
Sehingga mental Anda sudah siap untuk menghadapi situasi terburuk. Hal ini membutuhkan kesabaran! Bersabarlah di masa krisis. Allah menganjurkan kita untuk tetap berbahagia (optimis) ketika kita jatuh (gagal) dalam berbagai pencobaan. Sebab ujian itu menghasilkan ketekunan. Dan ketekunan menjadikan kita sempurna (Yakobus 1:2-4).

KENDALIKAN MOOD (EMOSI) ANDA
Pada saat hal-hal buruk terjadi dalam hidup Anda, jangan ijinkan sikap Anda menjadi negatif. Sebab tindakan-tindakan yang kita lakukan di masa krisis menentukan apakah kita akan dihancurkan atau kita akan mengalami kemenangan.
Jangan biarkan hidup Anda dikendalikan oleh mood atau perasaan yang sedang buruk. Jangan sampai kegagalan tersebut ‘menenggelamkan’ Anda dari kehidupan. Karena Allah sanggup mengubah yang negatif menjadi positif, itulah pekerjaan Allah! (Yesaya 61:3)

INGATLAH ‘MOMENTUM KEMENANGAN’ DALAM KEHIDUPAN ANDA
Ingatlah perasaan Anda ketika berhasil menguasai ketrampilan baru, puas bukan? Namun, hal terpenting untuk diingat adalah selalu mengenang pertolongan dan mukjizat Tuhan dalam hidup Anda. Hal ini akan menjaga hati kita dengan ucapan syukur. Kesuksesan tidak selalu melulu kesuksesan materi atau karier, namun juga kesuksesan spiritual, kemanusiaan, ilmu pengetahuan, pendidikan, kesusasteraan, karya seni, olahraga, rumah tangga, cinta, dan banyak lagi prinsip sukses yang dapat Anda raih. Karena Allah ingin memakai kita semua untuk kemuliaanNya.
Tag : ,

Perempuan Tidak Boleh Hamil Dengan Terpaksa

By : GBI Sinona

Kehamilan merupakan suatu proses panjang yang membutuhkan persiapan dan juga rencana yang baik. Karenanya seorang perempuan tidak boleh hamil dalam kondisi terpaksa.

"Perempuan yang hamil harus dalam kondisi prima dan siap, jangan hamil karena terpaksa dan stres," ujar dr Mathew T Puspanjono, SpA dalam acara talkshow Philips Avent Memberikan Pilihan terbaik bagi Ibu dan Anak di JCC, Sabtu (2/7/2011).

dr Mathew menuturkan jika ibu hamil dalam keadaan terpaksa atau stres, maka ia akan melepaskan hormon-hormon yang sifatnya bisa merugikan. Zat yang dilepaskan ini akan masuk ke dalam sirkulasi darah bayi sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandung.

"Tapi kalau ibunya senang dengan kehamilannya, maka anak yang dilahirkan juga nantinya akan menjadi easy child, karenanya ibu yang sedang hamil tidak boleh stres," ungkap dokter yang juga menjadi staf pengajar di FK UPH.

Untuk itu dr Mathew menyarankan agar semuanya dipersiapkan sejak sebelum menikah. Persiapan bisa dimulai dengan melakukan skrining awal sebelum menikah, lalu menjaga nutrisi dan pola hidup dalam mempersiapkan kehamilan.

Setelah hamil berikan stimulasi pada janin sejak dini, misalnya dengan sering mengelus-elus perut, mengajaknya berbicara atau sekedar mengucapkan salam pada janin serta bisa juga mendengarkan si janin musik yang menenangkan.

Dalam hal ini bayi tidak harus mendengarkan musik Mozart, yang penting musik tenang dan bukan yang cadas. Karena musik tenang yang didengarkan oleh telinga bayi bisa menstimulasi otak.

"Kalau suka gamelan jawa juga tidak apa-apa, ada studi hasilnya tidak kalah dengan musik Mozart. Anak menjadi lebih siap dalam menghadapi dunia luar," ujar dokter yang berpraktek di Siloam Hospital.

dr Mathew mengungkapkan setelah bayi lahir tetap memerlukan stimulasi dari luar, misalnya memberikan mainan dengan warna cerah untuk merangsang inderanya serta mengajaknya bermain.

Untuk itu jika ingin mendapatkan hasil yang baik, sebaiknya kehamilan yang terjadi bukan karena terpaksa tapi memang sudah dipersiapkan dengan baik serta dibutuhkan dukungan dari lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.

Sumber: Detik.com
Tag : ,

- Copyright © GBI SINONA - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -